Sama halnya pada orang dewasa, sakit kepala tak boleh diremehkan jika terjadi pada anak. Ini bisa jadi pertanda akan sesuatu lebih buruk dari sekadar sakit kepala, misalnya tumor otak.
Dailymail, Senin (11/11/2013) melansir, pelajaran harus diambil dari peristiwa kematian Natasha Simmonds, gadis remaja berusia 16 yang meninggal dunia pada Januari lalu akibat tumor otak. Dokter beberapa kali salah mendiagnosa sakit kepala yang diderita Natasha.
Kapan harus khawatir akan sakit kepala yang dialami anak-anak untuk mencegah hal lebih buruk terjadi?
Alarm dalam tubuh akan terus berbunyi yaitu jika sakit kepala terus berulang, sering dan semakin parah.
Perbedaan antara tumor otak dan sakit kepala memang bisa sangat halus. Namun tetap ada gejala lainnya yang bisa menjadi tanda yaitu tumor bisa menyebabkan perubahaan suasan hati, visi dan keseimbangan yang bisa mengarahkan orang tua untuk membawa anaknya ke rumah sakit,
Bagaimana memastikan ini adalah tumor otak?
Satu-satunya cara adalah dengan MRI. Tapi ini memang situasi sulit bagi dokter, tidak adil untuk melakukan MRI pada setiap remaja yang mengeluh migrain. Namun dokter harus memutuskan seberapa serius sesuatu dan seberapa cepat memerlukan perawatan.
Apa penyebab sakit kepala pada anak-anak dan remaja?
Alasan umum tidak cukup minum atau mendapatkan cairan dalam bentuk lainnya sehingga menyebabkan dehidrasi, sering melewati makan yang mengarah ke tingkat gula darah.
Seperti orang dewasa , anak-anak juga akan mendapatkan sakit kepala dalam respon terhadap stres atau kecemasan di sekolah atau di rumah
Apa cara terbaik untuk mengelola migrain pada remaja?
Beristirahat di tempat yang gelap , tenang dan tidur bisa mempercepat pemulihan.
Usus melambat selama serangan , sehingga obat lebih cepat diambil lebih baik obat penghilang rasa sakit sederhana.
GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!
Dari Kami langsung ke email anda!
0 komentar:
Posting Komentar