Anda disini » Home » » Ketika Terry Pergi…

Ketika Terry Pergi…

By Michael'ikel'crash | Selasa, 25 September 2012

Sebelum Membaca, Ayo Berbagi :

Terry memutuskan pergi dari skuad Inggris. Dia meninggalkan rekor 78 caps dengan 50 kemenangan, 10 seri dan 6 kalah. Dia menorehkan 6 gol, 4 kartu kuning sejak debutnya versus Serbia & Montenegro 3 Juni 2003 dan aksi terakhirnya kontra Moldova 7 September, tiga minggu yang lalu. 

Sembilan tahun bersama timnas Inggris, dan tiba-tiba memutuskan mundur, ini benar-benar keputusan yang
 membuat banyak orang kehilangan. Tidak ada lagi Terry dalam laga berikut Inggris melawan San Marino, 12 Oktober nanti, dalam prosesi menuju Piala Dunia 2014. Tidak juga dalam laga super-menarik, melawan juara dunia lima kali Brasil, dalam perayaan “Satu Setengah Abad FA” di Wembley, 6 Februari tahun depan.
Roy Hodgson boleh jadi pusing. Ray Wilkins pun bisa memahami betapa beratnya Hodgson berpikir ketika The Three Lions tak lagi dengan Terry. “Saya paham kalau Roy sedih,” ujar Ray.
Mengapa Terry memutuskan pergi? Kekecewaan, tekanan dan (tidak adanya lagi) penghargaan sangat mungkin menjadi alasan penting. Ini semua bermula dari pasca terbongkarnya perselingkuhan Terry dengan kekasih rekan satu timnya di timnas, Wayne Bridge. Ban kapten Terry lalu dicopot. Situasi makin buruk saat dia dituduh berlaku rasis kepada pemain QPR, Anton Ferdinand.
Dua bulan lalu, pengadilan di Westminster Magistrates sebetulnya sudah memutuskan ini: Terry tidak bersalah. Tapi FA memilih melanjutkan kasus ini dengan mendengar kesaksian Terry, Senin (24/9). Boleh jadi, karena ini Terry terusik. Beberapa jam sebelum kesaksiannya digelar FA, dia muncul dengan keputusan mengejutkan itu: mundur dari skuad Three Lions.
Terry sadar ini keputusan yang menyakitkan. Terry pun juga sadar dia harus melakukan itu karena tak ingin terus menerus sakit hati. Padahal, soal totalitas serta juga loyalitas, tidak ada yang harus diragukan dari sosok Terry.
Kenanglah aksi terakhirnya bersama Inggris, ketika Moldova dilumat di Chisinau, tiga pekan lalu. Ketika itu dia tidak prima. Tapi dia tetap diboyong, bermain dan cedera engkel pasca tabrakan dengan pemain Moldova di babak pertama. Pertengahan babak kedua, dia salah tumpuan. Terry terpincang-pincang. Partai masih bersisa 20 menit dan jatah pergantian sudah habis.
Apa yang terjadi? Terry yang kesakitan, tertatih-tatih, tidak mau ditarik keluar. Dia memutuskan terus beredar di lapangan. Sampai usai, ketika Inggris kemudian melumat Moldova lima gol tanpa balas!
Dan siapa sangka, aksi heroic Terry itu lantas akan dikenang sebagai kontribusi terakhirnya bersama The Three Lions . Ya, siapa sangka. Sungguh menyesakkan! Kehidupan memang soal datang dan pergi. Tapi kalau kepergian itu tiba-tiba dan menyakitkan? Hmmm…



Kini, ketika Terry pergi, siapa yang digadang-gadang menggantikannya? Padahal badai cedera sedang melanda Inggris dalam hari-hari berat mereka memburu tiket ke Piala Dunia Brasil 2014. Roy Hodgson sudah kehilangan Wayne Rooney, Andy Caroll, Adam Johnson, Ashley Cole dan juga Steven Gerrard yang dikartumerah saat jumpa Ukraina – kartu merah pertama sepanjang karirnya dengan 98 caps bersama Inggris.

Ada memang Gary Cahill (Chelsea) dan pria Manchester keturunan Polandia yang bermain di Everton, Phil Jagielka. Merekalah dua nama yang sepertinya menjadi pilihan pas Hodgson pasca kepergian Terry. Mereka bek sentral dengan kualitas yang sudah teruji.

Ah, sudahlah. Biarlah itu urusan Hodgson. Urusan Terry kini adalah konsentrasi bersama Chelsea: memburu gelar Liga Premier dengan status pemuncak klasemen sementara dan mempertahankan mahkota jawara Liga Champions—mahkota Eropa pertamanya ketika dia mengangkat trofi tanpa simbahan keringat usai final.
Urusan berikut Terry adalah menebalkan sejarahnya bersama Chelsea setelah dia menyodorkan tiga gelar Liga Premier, tiga gelar Piala FA, dua gelar Piala Liga, dua gelar Community Shield dan satu gelar Liga Champions.



Terry telah pergi dari Three Lions. Banyak orang yang masih menginginkannya ada disitu, mencintainya dan kini disisakan sedih. Tapi banyak juga orang yang membencinya dengan sederet kesalahan buruk yang pernah dia lakukan.

Namun percayalah, dia pemain yang sudah memberikan aksi dan kontribusi yang luar biasa untuk Inggris. Termasuk lima tahun lalu, ketika dia menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak gol dalam laga internasional versus Brasil di Stadion New Wembley.

Tahun depan, ketika laga itu kembali terulang di tempat yang sama, dalam perayaan ‘150 Tahun FA’, Terry tidak ada lagi.
Adakah sedikit simpati untuk Terry?

Sumber

Akses Miztico.com melalui Ponsel Anda Klik Disini. thanks

GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, kritikan atau saran anda mengenai artikel di atas untuk mendapatkan backlink gratis dari Miztico Blog . Komentar yang tidak sesuai topik, SPAM, Penghinaan, dsb terpaksa akan saya hapus ! Thankz Before...

 
Copyright © 2010 - 2012. MizTico.com - All rights reserved | Proudly Powered by Blogger.com
Website Design by Michael Crash | Sponsored by Google