
Banyak orang dewasa yang mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food. Bahkan beberapa anak-anak lebih menyukai fast food dari pada makanan konvensional.
Mengonsumsi makanan cepat saji sah-sah saja. Tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak semua anak boleh memakannya. Hal ini disampaikan oleh Elisina Norimarna, Research and Development Hoka Hoka Bento, Selasa (4/9/2012), Jakarta.
"Anak di bawah dua tahun jangan diberikan fast food, karena metabolisme mereka belum sempurna, kerja pankreas juga belum sempurna," ujar Eli.
Karena kerja pankreas memecah lemak, jadi jika pankreas belum bekerja maksimal, dan hal tersebut dipaksakan, anak akan mengalami penumpukan lemak, dan tak menutup kemungkinan menjadi obesitas.
Jadi anak-anak yang boleh mengonsumsi makanan cepat saji adalah anak-anak di atas dua tahun. Meski demikian, anak-anak tidak boleh mengonsumsi fast food saja. Mereka juga harus mengonsumsi serat dan olahraga, agar menghindarkan obesitas.
"Obesitas itu karena intake makanan yang masuk dan aktivitas yang keluar tidak seimbang. Kalau habis makan cuma duduk-duduk aja nanti akan terjadi obesitas."
Mantan dosen Institut Pertanian Bogor ini juga mengatakan bahwa perempuan lebih cenderung gemuk dibandingkan laki-laki. Pasalnya laki-laki memiliki kadar air lebih rendah dan testis memiliki hormon yang bisa menghancurkan lemak.
"Jadi perempuan lebih perbanyak minum air dan aktivitas," tandasnya.
GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!
Dari Kami langsung ke email anda!
0 komentar:
Posting Komentar